Barangkali ada sebahagian orang tidak memperdulikan pertanyaan ini karena takut sesat dan menyesatkan serta alasannya dikembalikan kepada Allah swt yang Maha Tau segalanya.
Tetapi ada juga sebahagian orang yang mempertanyakan mengapa Allah tidak suka di-Syirik”kan (disyarikatkan, diduakan, diselingkuhi) oleh makhlukNya. Sehingga inilah menjadi misi utama para Nabi dan Rasul kepada ummatnya agar tinggalkan berhala dan jangan pernah melakukan kemusyrikan terhadap Allah. Intinya dakwah para Nabi dan Rasul itu adalah Tauhid. Sebagaimana yang tercantum jelas di dalam Quran Surah Al-Ikhlas yang artinya
“Katakanlah (Muhammad) bahwa Allah itu Esa. Allah segala permohonan. Tidak beranak dan tidak diperanakkan. Tiada sesuatupun yang menyerupaiNya.”
Kembali lagi kepada judul bahwa apa alasan mengapa Allah tidak suka di”syirik”kan ?
Secara logika bahwa sekiranya Tuhan itu banyak maka yang terjadi kerusakan. Masing-masing Tuhan berkehendak menurutNya masing-masing. Sehingga makhlukNya bingung mana Tuhan yang mesti diibadahi ? Logika ini didukung oleh dalil Al-Quran yang merupakan kitab Petunjuk yang didalamnya tidak ada keraguan kecuali hanya orang yang bertakwa.
“Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai 'Arsy daripada apa yang mereka sifatkan.” (Al-Anbiyaa': 22)
Bayangkan apabila seorang raja (Ingat : Allah Maha Raja) itu lebih dari satu atau banyak dalam suatu kerajaan maka rakyatnya bingung. Mana yang mesti dipatuhi. Akhirnya kekacauan dan ketidakpastian yang terjadi.
Begitupula bagaimana kondisinya dengan seorang suami terhadap istrinya. Apa yang terjadi apabila seorang istri memiliki suaminya banyak maka bingunglah menentukan siapa keturunan dari suami-suami yang telah dinikahinya. Itu maka alasanya mengapa suami itu hanya satu dan boleh memiliki istri yang banyak alias poligami. Dan ini tidak berlaku bagi istri yang memiliki banyak suami (poliandri). PERINGATAN : JANGAN GAGAL PAHAM MEMBACANYA!!
Kesimpulannya adalah alasan Allah tidak suka disyirikkan adalah agar makhlukNya tidak bingung dan apabila banyak Tuhan maka yang terjadi kekacauan. Sebab masing-masing berkehendak menurutNya.
Itulah sebab mengapa kita wajib meyakini Allah itu Esa “Tiada Tuhan melainkan Allah”. Mudah-mudahan tulisan ini memberikan suatu kemudahan dalam memahami keesaan Allah swt. Wallaahu `alaam.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kisi-kisi Ujian MID Semester Genap Kelas 9 TA. 2020-2021
Tradisi keislaman Nusantara adalah adat kebiasaan yang diwariskan secara turun-temurun yang masih dijalankan dalam masyarakat Nusantara yang...
-
Berikut ini adalah materi Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) MTs Kelas VII Semester II terdiri dari; BAB III KHULAFAURROSYIDIN CERMIN AKHLAK R...
-
BAB 4 JEJAK PERADABAN DINASTI AYYUBIYAH A. Proses Berdirinya Dinasti Ayyubiah B. Para Penguasa Dinasti Ayyubiah ...
-
BAB 1 JEJAK PERADABAN DINASTI ABBASIYAH A. KERUNTUHAN DINASTI UMAYYAH B. PROSES TERBENTUKNYA DINASTI ABBASIYAH ...
-
Dinasti Umayyah berjaya kurang lebih 90 tahun, namun pada akhirnya mengalami masa-masa kemunduran, ditandai dengan melemahnya sistem politik...
-
A. KEMAJUAN-KEMAJUAN MASA DINASTI AYYUBIAH 1. Pendidikan Pemerintahan dinasti Ayyubiyah terutama pada masa kekuasaan Nuruddin dan Sha...
-
Keruntuhan Dinasti Bani Umayyah pada tahun 750 M, menjadi tonggak awal berdirinya kekuasaan Dinasti Bani Abbasiyah. Khalifah pertama dari Di...
-
Berakhirnya Dinasti Fatimiyyah yang bermadzhab Syi’ah dan berkuasanya Dinasti Ayyubiah yang bermadzhab Sunni, berdampak pada perkembangan se...
-
BAB 1 INDAHNYA ISLAM NUSANTARA A. Sejarah Masuknya Islam Nusantara B. Bukti Adanya Islam Nusantara C....
-
Materi Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Tsanawiyah (MTs) Kelas VII Semester I, terdiri dari; BAB I Kearifan Nabi Muhammad SAW Wujudkan K...
-
a. Biografi Singkat Al-Mansur Abu Jafar Abdullah bin Muhammad Al-Mansur adalah Khalifah kedua Bani Abbasiyah, putera Muhammad bin Ali bin...
No comments:
Post a Comment
Syukron atas kunjungan dan komentarnya :)