Naisabur pernah menjadi pusat pemerintahan dan perdagangan kurang lebih 150 tahun pada masa Dinasti Samanid. Bahkan, kota Naisabur dikenal juga saat itu sebagai salah satu kota ilmu, tempat berkumpulnya ulama besar dan pusat peradaban di kawasan Asia Tengah.
Imam Muslim sangat menyukai ilmu Hadist. Kecerdasan dan ketajaman hafalannya sudah ditunjukkan sejak kecil. Pada usia 10 tahun, sering datang berguru kepada Imam Ad Dakhili, seorang ahli hadits di kotanya. Setahun kemudian, Muslim mulai menghafal Hadist dan berani mengoreksi kekeliruan gurunya ketika salah dalam periwayatan Hadist. Kecintaannya kepada ilmu Hadist menjadikannya pngembara ke berbagai tempat dan untuk mendapatkan silsilah yang benar sebuah Hadist.
Imam Muslim banyak menulis kitab-kitab Hadist, diantaranya yang termashur adalah,
- al-Jami’ ash-Sahih atau dikenal sebagai Shahih Muslim,
- al-Musnad al-Kabir ,
- al-Asmah Wal-kun,al-Ilal,
- al-Qaran,
- Sualat Ahmad bin Hambal,
- al-intifa’ bi Uhubis-Siba’,
- Al-Muhadramain,
- Man laisa lahu Illa Rawin Wahid,
- kitab Auladish-shaba , dan
- kitab Auham al-Muhaddisin.
Selain itu, yang paling mashur adalah
ash-Sahih, yang judul lengkapanya adalah al-Musnad as-Shahih al- Mukhtashar Min as-Sunan bin Naql al-Adl’an Rasul Allah, berisi 3,033 Hadist.
Beliau wafat pada hari Ahad sore, dimakamkan di Nasr Abad, salah satu daerah di luar Nisabur, pada hari Senin, 25 Rajab 261 H/5 Mei 875 M, dalam usia 55 tahun.
No comments:
Post a Comment
Syukron atas kunjungan dan komentarnya :)