H. Samanhudi lahir di Surakarta tahun 1868 dan meninggal di Klaten pada tanggal 28 Desember 1956, Ja memiliki nama kecil, yaitu Sudarni Nadi. Latar belakang pendidikannya hanya sampai di sekolah dasar. la memiliki prinsip belajar sambil bekerja". Sejak tamat sekolah dasar, ia berdagang batik di Surabaya sembari memperdalam ilmu agama Islam.
Jiwa dagang semakin melekat dalam jiwanya. la pergi ke Mekah pada tahun 1904. Hal itu memberinya kesempatan baginya untuk menimba ilmu keislaman, khususnya fikih dan politik. Ia mulai merasa ada perlakuan berbeda yang dilakukan pengusaha Hindia Belanda terhadap pedagang pribumi yang beragama Islam dengan pedagang Tionghoa. Berdasarkan pandangannya inilah, maka ia mendirikan Sarekat Dagang Islam (SDI) pada tanggal 11 November 1911 M di Solo. Latar belakang berdirinya SDI adalah sebagai berikut;
a.Terjadinya persaingan dagang antara orang pribumi dan golongan Cina.
b. Sikap superioritas (keunggulan) orang-orang Cina terhadap kaum pribumi setelah kemenangan Dr. Sun Yat Sen dalam revolusi dagang Cina pada tahun 1911.
c. Kebijaksanaan pemerintah kolonial Belanda yang lebih kepada para pedagang Cina daripada pribumi.
Tujuan pendirian SDI adalah untuk memberikan kekuatan bagi kaum pribumi ter utama pedagang batik di Solo. Hal ini perlu dilakukan untuk memberikan kekuatan bagi kaum pribumi terutama pedagang batik di Solo. Hal ini perlu dilakukan untuk menghadapi persaingan dagang dengan para pedagang Cina dan kebijaksanaan pemerintah kolonial. Apalagi pemerintahan kolonial mengutamakan para amtenar (pegawai pemerintah) dengan memotong pendapatan rakyat jelata. Hal ini membuat persaingan dagang yang kurang sehat. Akibat persaingan kurang sehat ini, terjadilah pertentangan-pertentangan dan tindakan diskriminasi yang menjurus pada bentrokan fisik.
H.O.S. Cokroaminoto berinisiatif mengubah SDI menjadi SI (Serikat Islam). Perubahan nama organisasi ini terjadi pada tanggal 10 September 1912. Pada tanggal 26 Januari 1913, diadakan Kongres SI Pertama dengan perubahan struktur kepengurusan Serikat Islam, baik di tingkat pusat maupun daerah. Perkembangan SI dapat dibagi ke dalam empat periode, yaitu sebagai berikut;
a. Tahun 1912-1916, masa perubahan dan masa pembentukan organisasi untuk menentukan keberadaannya
b. Tahun 1916- 1921, masa perkembangan dan pencapaian puncak keemasan.
c. Tahun 1921-1927, masa konsolidasi (pembenahan diri). Pada masa ini, Serikat Islam bersaing ketat dengan kelompok komunitas. Selain itu, SI juga mengalami tekanan tekanan-tekanan yang dilancarkan oleh pemerintahan kolonial Belanda.
d. Tahun 1927-1942, masa usulan SI untuk tetap mempertahankan eksistensinya di kancah politik Indonesia.
No comments:
Post a Comment
Syukron atas kunjungan dan komentarnya :)