Saturday, September 22, 2018

Rangkuman BAB II Kesuksesan Nabi Muhammad saw Melakukan Perubahan

1. Sebelum kedatangan Nabi Muhammad saw dan Umat Islam, Madinah bernama Yasrib. Yasrib terkenal dengan daerah subur dengan hasil pertanian kurma. Selain itu, posisinya sebagai jalur perdagangan antara selatan dan utara. Kondisi ini menarik Orang-orang untuk menetap di Madinah. Penduduk Yasrib pertama adalah Suku Amaliqoh. Kedatangan Yahudi dari Siria membuat peralihan kekuasaan dari Amaliqoh ke tangan Yahudi. Suku Yahudi datang ke Madinah karena diusir dan disiksa oleh Kerajaan Romawi. Suku-suku Yahudi yang datang ke Madinah adalah Bani Nadhir, Bani Quraizhah, Bani Ghathafan, dan Bani Qainuqa. Mereka membawa kepercayaan agama Yahudi. Setelah itu datang Imigran dari Arab Yaman yaitu suku Aus dan Khazraj dengan membawa agama pagan yaitu kepercayaan kepada benda-benda dan kekuatan alam. Arab Yaman mengikuti kepercayaan sama dengan kepercayaan orang Arab Makkah.

2. Hijrah menurut bahasa meninggalkan, sedangkah menurut istilah meninggalkan sesuatu untuk menuju sesuatu yang baru. Dalam sejarah Islam, Hijrah adalah kegiatan perpindahan Nabi Muhammad bersama para shahabat dari Makkah ke Madinah dengan tujuan mempertahankkan dan menegakkan Islam. Hijrah terbagi menjadi 2 macam yaitu pertama hijrah makaniyah yaitu meninggalkan tempat. Selama masa kenabian, terjadi 3 hijrah makaniyah yaitu ke Habasyah, Thaif, dan Madinah. Kedua, hijrah manawiyah yaitu meninggalkan semua apa yang dilarang oleh Allah. Hijrah manawiyah terdiri dari 4 macam yaitu hijrah i’tiqady, fikriyah, syu’uriyah, dan sulukiyyah.

3. Nabi Muhammad memilih hijrah untuk menghindari ancaman dan penyiksaan kaum Quraisy. Madinah menjadi pilihan selanjutnya dengan mempertimbangkan posisinya tidak jauh dari Makkah, dia memiliki ikatan kerabat dari kakeknya Abdul Mutholib, karakter penduduknya yang lembut, dan tentunya Hijrah merupakan perintah Allah swt.

4. Kafir Quraisy meningkatkan tekanan dan ancaman terhadap Nabi Muhammad terutama setelah meninggal Abu Thalib dan Siti Khadijah. Mereka merencakan untuk membunuh Nabi saw sebelum beliau hijrah. Mereka merasa hijrah nabi saw dan pengikutnya ke tempat baru akan memperkuat umat Islam dan nantinya akan menyerang mereka. Kafir Quraisy memilih para algojo untuk membunuh nabi Muhammad, tapi akhirnya gagal.

5. Nabi Muhammad telah mempersiapkan proses hijrah dengan matang. Setelah mayoritas umat Islam telah hijrah ke Madinah. Nabi Muhammad saw mendapat perintah hijrah bertepatan dengan pengempungan rumahnya oleh para algojo kafir Quraisy. Atas kekuasaan Allah Nabi Muhammad bisa lolos. Sebelum keluar rumah, Nabi Muhammad memintah Ali bin Abi untuk memakai mantelnya dan berbaring di tempat tidurnya untuk mengelabui para algojo.

6. Nabi Muhammad saw mengajak Abu Bakar untuk menami berhijrah. Langkah pertama, mereka pergi ke gua Tsur yang berada di sebelah selatan Makkah, bertolak belakang dengan arah ke Madinah yaitu utara Makkah. Mereka berdua tinggal di gua Tsur selama 3 hari sambil melihat perkembangan situasi di Makkah. Pada hari keempat mereka meninggalkan gua tsur menuju kota Madinah. Setelah berjalan 7 hari, Nabi Muhammad saw beristirahat di Quba dan sempat membangun masjid yang dikenal dengan masjid pertama dalam sejarah Islam. Setelah itu keduanya berangkat ke madinah dengan sambutan yang meriah dari penduduk Madinah.

7. Nabi Muhammad saw melakukan beberapa rencana yaitu membangun masjid, mempersaudarakan kaum muhajirin dan kaum anshar. Dan membuat perjanjian antara umat Islam dengan Yahudi. Selain itu dalam rangka mengemabangkan perekonomian Madinah, Nabi Muhammad saw melakukan beberapa program yaitu mempersaudarakan kaum muhajirin dan kaum anshar, orang-orang miskin tinggal di masjid, membuka lapangan kerja, mengajurkan berdagang bagi yang punya modal, menganjurkan bertani bagi orang yang tidak punya modal, dan mengelola zakat dengan baik. Sistem Persaudaraan berlandaskan Iman dan Aturan toleransi beragama menjadil modal utama kesuksesan dakwah nabi saw di Madinah

8. Nabi Muhammad saw menghadapi tantangan dalam berdakwah dari dalam Madinah yaitu orang-orang Yahudi, dan dari pihak luar Madinah yaitu kafir Quraisy. Peristiwa pertentangan dari kedua pihak menimbulkan beberapa peristiwa yaitu perang badar, perang Uhud, Perang Khandak, Perjanjian Hudaibiyah, dan FathulMekkah.

9. Nabi Muhammah menampilkan kearifan dan kedamaian dalam dakwahnya. Sikap penuh kedamaian tidak hanya waktu tenang, bahkan dalam kondisi kritis, Nabi Muhammad saw tetap mendahulukan perdamaian. Sikapnya membuat simpatik musuh-musuh Islam sehingga mereka tertarik masuk Islam.

No comments:

Post a Comment

Syukron atas kunjungan dan komentarnya :)

Kisi-kisi Ujian MID Semester Genap Kelas 9 TA. 2020-2021

Tradisi keislaman Nusantara adalah adat kebiasaan yang diwariskan secara turun-temurun yang masih dijalankan dalam masyarakat Nusantara yang...