Saturday, September 29, 2018

Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Ya’qub Ibnu Miskawaih (320-412H/ 932-1030M)

Nama lengkapnya, Ahmad Ibnu  Muhammad Ibnu Ya'qub Ibnu Miskawaih, lebih dikenal  Ibnu Miskawaih atau Maskawaih. Nama itu diambil dari nama kakeknya yang semula beragama Majusi (Persia), kemudian masuk Islam. Julukannya adalah Abu ’Ali, yang yang merujuk kepada sahabat ’Ali Ibnu Abi Tholib, di samping juga bergelar al-Khazin yang berarti bendaharawan, karena jabatannya sebagai bendaharawan/ menteri keuangan pada masa kekuasaan ’Adlud al-Dawlah dari Bani Buwaih (al-dawlah al-buwaihiyyah).

Ibnu Miskawaih dilahirkan di Ray (Teheran Iran, sekarang). Para penulis sejarah berselisih pendapat tentang tanggal kelahirannya.  Namun pendapat yang lebih kuat mengatakan Miskawaih lahir pada tahun 330 H/942 M, dan meninggal dunia pada tanggal 9 Shafar 421H/16 Pebruari 1030 M.

Tidak banyak informasi yang menjelaskan riwayat pendidikannya. Sejarawan  Ahmad Amin menjelaskan bahwa pendidikan anak-anak pada zaman Abbasiyah adalah bahwa  pada umumnya anak-anak memulai menuntut ilmu pengetahuan dengan belajar membaca, menulis, mempelajari al-Qur’an dan dasar dari bahasa Arab (nahwu)  serta membuat syair-syair. Dilanjutkan dengan mempelajari ilmu Fiqhi, sejarah,  matematika dan ilmu-ilmu peraktis seperti ilmu musik,  catur dan kemiliteran.  Ada keterangan keterangan Ibnu Miskawaih belajar sejarah dari Abu Bakr Ahmad Ibnu Kamil Al-Qadi, mempelajari filsafat dari Ibnu Al-Akhmar, dan mempelajari kimia dari Abu Thayyib. Ia juga berkawan dengan para ilmuwan diantaranya Ibnu Sina.

Ibnu Miskawaih dikenal sebagai sejarawan besar yang kemasyhurannya melebihi pendahulunya, At-Thabari. Ia juga seorang dokter, penyair, dan ahli bahasa serta seorang filosof muslim yang  mampu memadukan tradisi pemikiran Yunani dan Islam, di samping juga ahli dalam filsafat Romawi, India, Arab, dan Persia. Selanjunya yang menjadi perhatian terbesarnya adalah  filsafat etika Islam, hal ini terlihat pada banyak buku-buku karyaya, diantaranya:  Risalah fi al-Lazzat wa al-Alam, Risalah fi at-Thabi'at, Risalah fi Jaubar an-Nafs, Maqalat an-Nafs wa al-'Aql, Fi Isbat as-Shuwar al-Ruhaniyat allati la Yabula Lama, min Kitab al-'Aql wa al-Ma'qul, Ta'rif li Miskawaih Yumayyizu bihi bain ad-Dahr wa az-Zaman, Tahzib al-Akhlaq wa Tathhir al-A'raq dan Risalah fi Jawab fi Su'ali li 'Ali Ibnu Miskawaih Ila Abi Hayyan as-Shauli fi Haqiqat al-'Adl.
Oleh sebab itu, Ibnu Miskawaih menjadi ilmuwan  muslim pertama di bidang filsafat akhlak.

No comments:

Post a Comment

Syukron atas kunjungan dan komentarnya :)

Kisi-kisi Ujian MID Semester Genap Kelas 9 TA. 2020-2021

Tradisi keislaman Nusantara adalah adat kebiasaan yang diwariskan secara turun-temurun yang masih dijalankan dalam masyarakat Nusantara yang...