A. Profil
Abu Bakar adalah gelar yang diberikan setelah masuk Islam. Nama sebelum Islam adalah Abdul Ka’bah. Nama aslinya Abdullah bin Abu Quhafah keturunan bani Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Kal Al Quraisy. Beliau lahir pada tahun ke-2 dari tahun gajah atau dua tahun lebih muda dari Nabi Muhammad saw.
Abu Bakar memiliki budi pekerti yang baik dan terpuji. Di kalangan bangsawan Qurasy, beliau dikenal dengan sosok yang ulet dan jujur. Beliau merupakan pedagang yang kaya raya. Beliau berdagang dengan jujur sehingga orang-orang tertarik untuk membeli barangnya. Sikap jujurnya hingga beliau mesuk terbawa Islam.
Sejak Usia muda, Abu Bakar memiliki ikatan persahabatan yang kuat dengan Nabi Muhammad saw. Ketika Nabi Muhammad diangkat menjadi nabi dan rosul dengan menerima wahyu pertama, Abu Bakar merupakan orang dewasa pertama masuk Islam.
Beliau mendapat gelar ash-shidiq atau orang jujur terpercaya karena beliau orang pertama mempercayai peristiwa perjalanan Nabi Muhammad dari Mekkah ke Baitul Maqdis di Yerusalem, dilanjutkan dengan perjalanan dari Baitul Maqdis ke sidrotulmuntaha dalam waktu semalam. Peristiwa tersebut dikenal dengan peristiwa Isra’ dan Mi’raj. Sebagaimana ketika pagi hari setelah malam Isra Mi’raj, orang-orang kafir berkata kepadanya: ‘Teman kamu itu (Muhammad) mengaku-ngaku telah pergi ke Baitul Maqdis dalam semalam’.
Beliau menjawab “ Jika ia berkata demikian, maka itu benar”
Allah Ta’ala pun menyebut beliau sebagai Ash Shiddiq:
وَالَّذِي جَآءَ بِالصِّدْقِ وَصَدَّقَ بِهِ أُوْلَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ {33}
dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.(QS. Az Zumar: 33)
Tafsiran para ulama tentang ayat ini, yang dimaksud “orang yang datang membawa kebenaran” (جَاء بِالصِّدْقِ) adalah Nabi Muhammad saw dan yang dimaksud “orang yang membenarkannya” (صَدَّقَ بِهِ) adalah Abu Bakar RA.
Beliau juga dijuluki Ash Shiddiq karena beliau adalah lelaki pertama yang membenarkan dan beriman kepada Nabi Muhammad saw. Nabi saw telah menamai beliau dengan Ash Shiddiq sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Bukhari:
عن أنس بن مالك رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم صعد أُحداً وأبو بكر وعمر وعثمان ، فرجف بهم فقال : اثبت أُحد ، فإنما عليك نبي وصديق وشهيدان
Artinya : “Dari Anas bin Malik Radhiallahu’anhu bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam menaiki gunung Uhud bersama Abu Bakar, Umar dan ‘Utsman. Gunung Uhud pun berguncang. Nabi lalu bersabda: ‘Diamlah Uhud, di atasmu ada Nabi, Ash Shiddiq (yaitu Abu Bakr) dan dua orang Syuhada’ (‘Umar dan ‘Utsman)”
Selama di Mekkah, Peranan beliau sangat besar untuk membantu Nabi Muhammad menyebarkan Islam. Lewat dakwah beliau, ada beberapa dari kalangan bangsawan Quraisy yang masuk Islam seperti Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, sa’ad bin Abi Qaqqash, Thalhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidillah bin Jarrah, Al Arqam bin Abi Al Arqam.
Abu Bakar mengeluarkan harta bendanya dengan tulus untuk membantu perjuangan dan kejayaan Islam. Beliau rela mengorbankan harta dan jiwanya untuk kepentingan penyebaran Islam dan membela Umat Islam.
Dalam salah satu riwayat Abu Bakar memiliki kekayaan sebesar 40.000 dirham. Tapi setelah masuk Islam kekayaan beliau berkurang menjadi 5.000 dirham. Karena sebagian besar hartanya beliau berikan kepada fakir miskin dan menolong perjuangan Islam.
Abu Bakar mendampingi Nabi Muhammad saw dalam suka dan duka. Beliau melindungi Nabi Muhammad saw dari ejekan dan rencana pembunuhan kafir Quraisy. Beliau selalu setia mendampingi nabi Muhammad saw dimanapun dan kapanpun.
Pada saat Nabi Muhammad sakit dan menjelang wafatnya Nabi Muhammad, Abu Bakar sering menggantikan nabi Muhammad saw menjadi Imam Shalat. Ketika Nabi Muhammad wafat, Kaum Anshar mengadakan musyawarah di Saqifah Bani Sa’ad. Mereka membicarakan sosok pemimpin yang akan menggantikan Nabi Muhammad saw. Mereka sepakat memilih Abu Bakar sebagai khalifah atau pengganti Nabi Muhammad.
Para Shahabat membaiat Abu Bakar Ash-Shidiq. Ali bin Abi Thalib terlambat membait Abu Bakar karena beliau sibuk mengurus jenazah Nabi Muhammad saw.
Abu bakar memimpin umat Islam selama 2 tahun.
B. Proses Pengangkatan menjadi khalifah ( 11-13 H / 632-634 M)
Semasa hidup nya, Nabi Muhammad saw tidak pernah menitipkan pesan dan menunjuk siapa kelak yang akan menjadi pengganti dan penerus atas kepemimpinan-nya, sehingga sepeninggal beliau terjadilah beberapa perselisihan ketika proses pengangkatan khalifah khusus nya antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar.
Kaum Anshar menawarkan Saad bin Ubadah sebagai khalifah dari golongan mereka, dan Abu Bakar menawarkan Umar bin Khatab dan Abu Ubaidah. Abu bakar menegaskan bahwa kaum Muhajirin telah di istimewakan oleh Allah SWT karena pada permulaan Islam mereka telah mengakui Muhammad sebagai nabi dan tetap bersamanya dalam situasi apapun, sehingga pantaslah khalifah muncul dari kaum Muhajirin.
Umar bin Khattab menolak usulan dari Abu Bakar. Umar mengatakan bahwa bawaha Abu Bakar yang pantasa menjadi khalifah dari kaum Muhajirin. Setelah melalui musyawah, disepakati bahwa Abu Bakar yang pantas menjadi Khalifah. Adapun kesepakatan tersebut karena Abu Bakar adalah:
a. orang pertama orang yang mengakui peristiwa Isra’ Mikraj,
b. orang yang menemani nabi Muhammad saw berhijrah ke Madinah.
c. orang yang sangat gigih dalam melindungi orang yang memeluk agama Islam dan
d. Imam shalat sebagai penggati Nabi Muhammad ketika sedang sakit.
Setelah sepakat, Umar bin Khaattab menjabattangan Abu Bakar dan menyatkakan baiatnya kepa Abu Bakar. Lalu diiukti oleh Sa’ad bin Ubadah. Dan Umat Islam seluruhnya.
Abu Bakar menamai dirinya sebagai Khalifaturrosul atau sebagai pengganti Rosul.
C. Kepemimpinan
Pada masa Abu Bakar, Beliau dikenal dengan khalifaturrosul yaitu pengganti rosul sebagai pemimpin agama dan pemerintahan.
Semasa kepemimpinanya yang singkat, beliau memprioritaskan penyelesaian problem dalam negeri. Beberapa kelompok berusaha melepaskan diri dari jamaah Islam. mereka menggangkap setelah Nabi Muhammad saw meninggal maka berakhir pula kekuasaan Islam terhadap mereka. Selain itu beberapa orang mengaku sebagai nabi pengganti Rosul. Juga ada yang menolak membayar zakat. Terhadap ketiga pembelot tersebut, Abu Bakar memutuskan untuk memerangi mereka.
Pusat kekuasaan bersifata sentral. Segala kekuputusan ada di tangan Khalifah Abu Bakar. Walaupun begitu, Beliau selalu mengadakan musyawarah dengan para shabatnya sebelum memutuskan sesuatu. Seperti keputusan untuk memerangi orang yang tidak membayar zakat. Terjadi musyawarah dengan Umar bin Khattab. Dan alasan abu Bakar bahwa tidak ada yang memisahkan antara shalat dan zakat. Disisi lain beliau menerima alasan para shahabat pada masalah penulisan al Qur’an. Beliau beralasan bahwa Nabi Muhammad saw tidak pernah mencontohkannya. Tapi setelah mendengar pendapat para shahabat bahwa penulisan itu untuk kemaaslahatan umat, beliau menerimnya.
Abu Bakar menunjuk langsung Umar bin Khattab sebagai penggantinya dengan mempertimbangkan situasi politik yang ada. Beliau khawatir kalau pengangkatan melalui proses pemilihan seperti pada masanya akan memperkeruh situasi politik. Selain itu agar pelaksanaan pembangunan dan pengembangan Islam akan terhambat.
D. Prestasi
Khalifah Abu Bakar ash Shidiq memimpin umat Islam selama 2 tahun. Walaupun waktu yang singkat sebagai pengganti nabi dalam kepemimpinan Agama dan pemerintahan., Khalidah Abu Bakar melakukan beberapa kebijakan dalam rangka mengembangkan Islam. Beberapa tindakan Khalifah Abu Bakar yang memberikan kontribusi terhadap umat Islam, antara lain:
1. Memerangi Kelompok Pembangkang
Abu Bakar terpilih menjadi Khalifah secara demokratis, hal ini tidak menjamin situasi umat Islam akan stabil. Setelah nabi Wafat, krisis kepemimpinan menimbulkan gejolak perpecahan umat. Sebagian umat Islam mulai menentang kebijakan nabi Muhammad saw. Mereka menciptakan ketidakstabilan umat Islam. Khalifah Abu Bakar menetapkan kebijakan yang tegas terhadap para pembangkan.
ada sekelompok orang di Madinah menyatakan keluar dari Islam mereka kembali memeluk agama dan tradisi lama, yakni menyembah berhala. Suku-suku tersebut menyatakan bahwa hanya memiliki perjanjian dengan Nabi Muhammad saw. beberapa pemberontakan antara lain:
1) Al -Aswad al Ansi
Al- Anwad al Ansi memimpin pasukan suku Badui di Yaman. Mereka berhasil merebut Najran dan San’a. akan tetapi Al Aswad al Ansi terbunuh oleh saudara gubernur Yaman.Ketika Zubair bin Awwam datang di Yaman Al Ansi telah terbunuh. Pasukan Islam berhasil menguasi Yaman.
2) Musailamah al Kazab
Musailamah al Kazab mengaku dirinya sebagai Nabi . Ia didukung oleh Bani Hanifah di Yamamah. Ia mengawini Sajah yang mengaku sebagai nabi di kalangan Kristen. mereka berhasil menyusun Pasukan dengan kekuatan 40.000 orang. Khalifah Abu Bakar as Siddiq mengirimkan Ikrimah bin Abu Jahal dan Syurahbil bin Hasanah . pada mulanya pasukan Islam terdesak. Akan tetapi , pasukan bantuan mereka datang dipimpin Khalid bin Walid. Pasukan Musailamah berhasil dikalahkan .10.000 orang kaum murtad mati terbunuh, Ribuan kaum muslimin gugur dalam perang ini , termasuk penghafal Al-Qur'an. Perang ini dinamakan Perang Yamamah dan merupakan yang paling besar diantara perang melawan kaum murtad lainya.
3) Thulaihah bin Khuwalid al Asadi
Thulaihah bin Thuwailid al Asadi mengangap dirinya sebagai nabi. Pengikutnya berasal dari Bani Asad, Gatafan dan Bani Amir. Abu Bakar as Siddiq mengirimkan pasukan yang dipimpin oleh Khalid bin Walid . pertempuran teradi di dekat sumur Buzakhah. Pasukan muslim berhasil mengalahkakn mereka.
Ada beberapa sebab mereka murtad, antara lain:
1) Iri dan dengki terhadap perkembangan kota Madinah
2) Fanatisme Rasa kesukuan dan sifat patenalistik, yaitu tunduk secara membabi buta kepada pemimpinnya
3) Takut kedudukan hilang karena Islam membawa perubahan di bidang politik, sosial, budaya, dan agama
4) banyak suku arab masuk Islam karena pertimbangan politik.
5) Mereka baru memeluk Islam dan belum menghayati ajaran Islam
2. Kodifikasi Al-Qur'an
Ketika umat Islam kehilangan lebih dari 70 orang yang gugur di perang melawan para pembangkang. Umar bin Khattab merasa khawatis kehilangan al Qura. Beliau mengusulkan kepada Abu Bakar untuk membukukan Al Quran. Pada awalnya Khalifah Abu Bakar menolaknya karena Nabi Muhammad tidak pernah menyuruhnya. Tapi setelah mendapat penjelasan dari Umar. Abu Bakar menerimnya. Abu Bakar as Siddiq dengan menunjuk Zaid bin Tsabit sebagai pemimpin pengumpulan.
Setelah pengumpulan ayat-ayat Al-Qur'an selesai,mushaf disimpan Kholifah Abu Bakar as Shiddiq. Setelah Abu Bakar as Siddiq meninggal dunia , mushaf tersebut disimpan oleh Hafsah binti Umar , putri Umar bin Khattab dan salah seorang istri Rasulullah.
3. Perluasan Wilayah Islam
Khalifah Abu Bakar melanjutkan penyebaran Islam ke syiria yang dipimpin oleh Usamah bin Zaid bin Haritsah. Panglima ini telah dipersiapkan sebelumnya pada masa Nabi Muhammad saw. sempat tertunda karena nabi wafat. Pada masa Abu Bakar, pasukan ini bergerak dari negeri Qudha’ah, lalu memasuki kota Abil.
Khalifah Abu Bakar merencakan penyebarannya ke wilayah yang dikuasai Kekaisaran Persia dan Bizantium. Beliau mengirimkan dua panglima yaitu Khalid bin Walid dan Musanna bin Harits. mereka mampu menguasai Hirah dan beberapa kota lainya yaitu Anbar,Daumatul Jandal dan Fars.
Peperangan dihentikan setelah Abu Bakar as Siddiq memeerintahkan Khalid bin Walid berangkat menuju Suriah. Ia diperintahkan untuk membantu pasukan muslim yang mengalami kesulitan menghadapi pasukan Bizantium yang sangat besar.Komando pasukan dikemudian dipegang oelh Musanna bin Haritsah.
Kekaisaran Bizantium dijadikann Kota Damaskus, syria sebagai pusat pemerintahan di wilayah Arab dan sekitarnya. untuk menghadapi mereka. Khalifah Abu Bakar as Siddiq mengirimkan beberapa pasukan yaitu:
a. Pasukan Yazid bin Abu Sufyan ke Damaskus
b. Pasukan Amru bin As ke Palestina
c. Pasukan Syurahbil bin Hasanah ke Yordania
d. Pasukan Abu Ubaidah bin Jarrah ke Hims.
Ketika itu pasukan Islam berjumlah 18.000. Pasukan Romawi berjumlah 240.000 orang.. pasukan Islam mengalami kesulitan. Khalifah Abu Bakar segera memerintahkan Khalid bin Walid berangkat menuju Syam. Berjalanan mereka selama 18 hari melewati 2 padang sahara yang belum pernah dilewatinya.
Pertempuran akhirnya pecah di pingggir sungai Yarmuk , sehingga dinamakan perang Yarmuk. Ketika perang sedang terjadi ada kabar bahwa Abu Bakar meninggal . Beliau digantikan Umar bin Khattab . Khalid bin Walid kemudian digantikan oleh Abu Ubaidah bin Jarrah. Peperangan ini dimenangkan oleh Pasukan Islam dan menjadi kunci utama runtuhnya kekuasaan Bizantium di Tanah Arab.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kisi-kisi Ujian MID Semester Genap Kelas 9 TA. 2020-2021
Tradisi keislaman Nusantara adalah adat kebiasaan yang diwariskan secara turun-temurun yang masih dijalankan dalam masyarakat Nusantara yang...
-
Berikut ini adalah materi Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) MTs Kelas VII Semester II terdiri dari; BAB III KHULAFAURROSYIDIN CERMIN AKHLAK R...
-
BAB 4 JEJAK PERADABAN DINASTI AYYUBIYAH A. Proses Berdirinya Dinasti Ayyubiah B. Para Penguasa Dinasti Ayyubiah ...
-
BAB 1 JEJAK PERADABAN DINASTI ABBASIYAH A. KERUNTUHAN DINASTI UMAYYAH B. PROSES TERBENTUKNYA DINASTI ABBASIYAH ...
-
Dinasti Umayyah berjaya kurang lebih 90 tahun, namun pada akhirnya mengalami masa-masa kemunduran, ditandai dengan melemahnya sistem politik...
-
A. KEMAJUAN-KEMAJUAN MASA DINASTI AYYUBIAH 1. Pendidikan Pemerintahan dinasti Ayyubiyah terutama pada masa kekuasaan Nuruddin dan Sha...
-
Keruntuhan Dinasti Bani Umayyah pada tahun 750 M, menjadi tonggak awal berdirinya kekuasaan Dinasti Bani Abbasiyah. Khalifah pertama dari Di...
-
Berakhirnya Dinasti Fatimiyyah yang bermadzhab Syi’ah dan berkuasanya Dinasti Ayyubiah yang bermadzhab Sunni, berdampak pada perkembangan se...
-
BAB 1 INDAHNYA ISLAM NUSANTARA A. Sejarah Masuknya Islam Nusantara B. Bukti Adanya Islam Nusantara C....
-
Materi Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Tsanawiyah (MTs) Kelas VII Semester I, terdiri dari; BAB I Kearifan Nabi Muhammad SAW Wujudkan K...
-
a. Biografi Singkat Al-Mansur Abu Jafar Abdullah bin Muhammad Al-Mansur adalah Khalifah kedua Bani Abbasiyah, putera Muhammad bin Ali bin...
No comments:
Post a Comment
Syukron atas kunjungan dan komentarnya :)