Thursday, October 11, 2018

Imam Abu Dawud

Nama lengkapnya, Sulaiman bin Al-Asy’as bin Ishaq bin Basyir bin Syidad bin ‘Amr Al-Azdi As-Sijistani, dilahirkan pada tahun 202 H/817 M di Sijistan. Sejak kecil,  Abu Dawud sudah mencintai ilmu dan para ulama. Belum cukup dewasa, sudah mengunjungi dan mengelilingi berbagai negeri  seperti Hijaz, Syam, Mesir, Irak, Jazirah, Sagar, Khurasan dan negeri-negeri lain,  untuk belajar Hadist dari para ulama.  Hadist-Hadist yang diperolehnya disaring dan hasil penyaringannya dibukukan dalam kitab As-Sunan.

Abu Dawud mengunjungi Baghdad berkali-kali untuk mengajarkan Hadist dan fiqh kepada penduduk dengan menggunakan  kitab Sunan sebagai pegangannya. Kitab Sunan karyanya itu  dipuji oleh Ahmad bin Hanbal, ulama fiqh termasyhur dalam empat Imam Madzhab.

Kemudian Abu Dawud menetap di Basrah atas permintaan gubernur setempat yang menghendaki supaya Basrah menjadi  pusat bagi para ilmuwan dan peminat Hadist.

Para ulama yang menjadi guru Imam Abu Dawud sangat  banyak jumlahnya,  diantaranya Ahmad bin Hanbal, Al-Qa’nabi, Abu ‘Amr Ad-Darir, Muslim bin Ibrahim, Abdullah bin Raja’, Abu’l  Walid At-Tayalisi dan lain-lain. Sebahagian dari  gurunya ada  yang menjadi guru Imam Bukhari dan Imam Muslim, seperti Ahmad bin Hanbal, Usman bin Abi Syaibah dan Qutaibah bin Sa’id. Adapun para ulama yang menjadi muridnya atau mengambil ilmunya, antara lain Abu ‘Isa At-Tirmidzi, Abu Abdur Rahman An-Nasa’i, putranya sendiri Abu Bakar bin Abu Dawud, Abu Awanah, Abu Sa’id al-A’rabi, Abu Ali al-Lu’lu’i, Abu Bakar bin Dassah, Abu Salim Muhammad bin Sa’id al-Jaldawi dan lain-lain.

Abu Dawud adalah  salah seorang ulama  besar yang  prilakunya wara’, saleh dan bijksana. Sifat-sifat mulianya  diungkapkan oleh sebahagian ulama dengan menyatakan:
“Abu Dawud menyerupai Ahmad bin Hanbal dalam perilakunya, ketenangan jiwa dan kebagusan pandangannya serta keperibadiannya. Ahmad dalam sifat-sifat ini menyerupai Waki’, Waki menyerupai Sufyan as-Sauri, Sufyan menyerupai Mansur, Mansur menyerupai Ibrahim An-Nakha’i, Ibrahim menyerupai ‘Alqamah dan ia menyerupai Ibnu Mas’ud. Sedangkan Ibnu Mas’ud sendiri menyerupai Nabi SAW dalam sifat-sifat tersebut.”

Imam Abu Dawud menulis  banyak  kitab Hadist, antara lain:

  1. Kitab As-Sunnan (Sunan Abu Dawud), 
  2. Kitab Al-Marasil. 
  3. Kitab Al-Qadar, 
  4. An-Nasikh wal-Mansukh, 
  5. Fada’il al-A’mal, 
  6. Kitab Az-Zuhd. 
  7. Dala’il an-Nubuwah, 
  8. Ibtida’ al-Wahyu, 
  9. Ahbar al-Khawarij. 

Kitabnya yang banyak dikenal di kalangan umat muslim Indonesia adalah Kitab As-Sunan Abu Dawud.

Abu Dawud meninggal di Basrah pada tanggal 16 Syawwal 275 H/889 M.

No comments:

Post a Comment

Syukron atas kunjungan dan komentarnya :)

Kisi-kisi Ujian MID Semester Genap Kelas 9 TA. 2020-2021

Tradisi keislaman Nusantara adalah adat kebiasaan yang diwariskan secara turun-temurun yang masih dijalankan dalam masyarakat Nusantara yang...