Friday, October 12, 2018

Rangkuman BAB 2 CEMERLANGNYA ILMUWAN DINASTI ABBASIYAH

Bani Abbasiyah adalah kekhalifahan kedua Islam yang berkuasa di Baghdad. Kekhalifahan ini berkembang pesat dan menjadikan dunia Islam sebagai pusat pengetahuan dengan  menerjemahkan dan melanjutkan tradisi keilmuan Yunani dan Persia. Periode Abbasiyah  adalah era baru  dengan  simbol kemajuan  ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dengan berbagai bidangnya, termasuk science, tingginya peradaban, dan kultur pada zaman ini bukan hanya identik dengan ke-emasan Islam saja melainkan era ini mengukur dengan gemilang kemajuan peradaban dunia.

Kemajuan ilmu pengetahuan diawali dengan penerjemahan naskah-naskah asing terutama yang berbahasa Yunani kedalam bahasa Arab, pendirian pusat pengembangan ilmu dan perpustakaan Bait al-Hikmah, dan terbentuknya mazhab-mazhab ilmu pengetahuan dan keagamaan sebagai buah dari kebebasan berpikir

Bait al-Hikmah  menjelma sebagai pusat kegiatan intelektual yang tidak tertandingi dimana penelitian ilmu-ilmu sosial maupun sains, meliputi metematika, astronomi, kedokteran, kimia, zoologi, geografi dan lain-lain dilakukan. Melalui lembaga ini pula berbagai buku penting (ummahat al-kutub) warisan peradaban pra-Islam (Persia, India dan Yunani) diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, seperti buku-buku Pythagoras, Plato, Aristoteles, Hippocrates, Euclid, Plotinus, Galen, Sushruta, Charaka, Aryabhata maupun Brahmagupta. Tidak heran  Philip K. Hitti, ahli sejarah Arab  menyatakan bahwa Bait al-Hikmah merupakan lembaga keilmuan paling penting yang pernah dibangun peradaban manusia setelah Perpustakaan Alexandria yang didirikan sekitar paruh pertama abad ketiga sebelum Masehi. Dengan gerakan penerjemahan ini Baghdad menjadi sebuah kota yang mengoleksi berbagai karya keilmuan yang sangat agung.

Dinasti Bani Abasyiah, yang berkuasa lebih dari lima abad, sejak 132-656 H/750-1258 M, merupakan dinasti Islam yang memberikan sumbangan besar bagi kegemilangan peradaban Islam khususnya dan peradaban dunia umumnya. Dengan dukungan para khalifah yang memiliki kecintaan  dan perhatian besar bagi pengembangan  ilmu pengetahuan dan peradaban, melahirkan banyak  ilmuan dan para ulama cemerlang yang karya-karyanya abadi sepanjang sejarah sekaligus  membuktikan bahwa peradaban dan kebudayaan  Islam memberi sumbangan besar bagi peradaban dunia.   Diantara  para ilmuwan, antara lain, Jabir bin Hayyan, Al-Khawarizmi, Ibnu Sina, dan, Ibnu Miskawaih. Sedangkan para ulama yang pandangan-pandangan keagamaannya menjadi rujukan umat muslimin di seluruh dunia antara lain ulama kutubussittah, empat imam Madzhab dan mufassirin sekaligus sejarawan seperti At-Tabari dan Ibnu Katsir.

No comments:

Post a Comment

Syukron atas kunjungan dan komentarnya :)

Kisi-kisi Ujian MID Semester Genap Kelas 9 TA. 2020-2021

Tradisi keislaman Nusantara adalah adat kebiasaan yang diwariskan secara turun-temurun yang masih dijalankan dalam masyarakat Nusantara yang...